Minggu, 03 November 2013

Rumah Adat Makassar-Balla Lompoa

Tak jauh dari kota Makassar ada jejak sejarah yang amat berharga yaitu Istana Raja Gowa  (Balla Lompoa) yang terletak di jantung kota Sungguminasa, Gowa, Jarak tempuh antara kota Makassar dan Sungguminasa sekitar 30 menit. Balla lompoa adalah rumah adat Makassar/Gowa, Sulawesi Selatan, Indonesia. Sebelum dialihfungsikan sebagai Museum Balla Lompoa, rumah ini dulunya merupakan sebuah istanah yang dibangun pada tahun 1936 oleh Raja ke-31 yaitu I Mangngi-mangngi Daeng  Matutu yang berkuasa pada tahun 1906-1946. Sekarang tempat ini juga berfungsi sebagai objek wisata sejarah yang menarik untuk dikunjungi. Dalam bahasa Makassar, Balla Lompoa berarti rumah besar atau rumah kebesaran.

Arsitektur bangunan museum ini berbentuk rumah panggung, dengan sebuah tangga setinggi lebih dari dua meter untuk naik ke ruang teras. Seluruh bangunan terbuat dari kayu Hitam. Kepala kerbau tergantung diujung atap menandakan derajat kebangsawanan sang pemilik rumah. Bangunan museum ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu ruang utama seluas  60 x 40 meter dan ruang teras (ruang penerima tamu) seluas 40 x 4,5 meter. Di  dalam ruang utama terdapat tiga bilik, yaitu: bilik sebagai kamar pribadi raja,  bilik tempat penyimpanan benda-benda bersejarah, dan bilik kerajaan. Ketiga  bilik tersebut masing-masing berukuran 6 x 5 meter. Bangunan museum ini juga  dilengkapi dengan banyak jendela yang  masing-masing berukuran 0,5 x 0,5 meter.

Museum Balla Lompoa menyimpan koleksi benda-benda berharga yang tidak hanya bernilai tinggi karena nilai sejarahnya, tetapi juga karena bahan pembuatannya dari emas atau batu mulia lainnya. Di museum ini terdapat sekitar 140 koleksi benda-benda kerajaan yang bernilai tinggi, seperti mahkota, gelang, kancing, kalung, keris dan benda-benda lain yang umumnya terbuat dari emas murni dan dihiasi berlian, batu ruby, dan permata. Di antara koleksi tersebut,  rata-rata memiliki bobot 700 gram, bahkan ada yang sampai atau lebih dari 1  kilogram. Di ruang pribadi raja, terdapat sebuah mahkota raja yang berbentuk  kerucut bunga teratai (lima  helai kelopak daun) memiliki bobot 1.768 gram yang bertabur 250 permata  berlian. Di museum ini juga terdapat sebuah tatarapang, yaitu keris emas  seberat 986,5 gram, dengan pajang 51 cm dan lebar 13 cm, yang merupakan hadiah  dari Kerajaan Demak. Selain perhiasan-perhiasan berharga tersebut, masih ada koleksi benda-benda bersejarah lainnya, seperti: 10 buah tombak, 7 buah naskah  lontara, dan 2 buah kitab Al Quran yang ditulis tangan pada tahun 1848.  

Jika anda masih penasaran dan berminat, silahkan berkunjung pada hari ini:
Senin-Kamis 08.00-16.00
Jumat 08.00-11.00 
Di sini juga di sediakan guide untuk memandu anda dan memperkenalkan sejarah Balla Lompoa.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Modern Warfare 3